Persib akhirnya menyerah 0-1 dari Persela Lamongan (simamaung.com)
Persib
kian terpuruk setelah dikalahkan Persela dengan skor tipis 0-1 di
Stadion Surajaya, Lamongan, 22/10/2017. Dilansir dari Liga-Indonesia.id,
22/10/017, gol semata wayang Persela tercipta dari kaki Samsul Arif di
menit ke 66.
Atas kekalahan ini, kini Persib berada di posisi ke
12 setelah turun peringkat dari posisi 11. Bayang-bayang degradasi kini
menghantui Atep dkk.
Degradasi bukan hal yang mustahil jika
performa Maung Bandung tidak juga mengalami peningkatan. Memiliki sisa 4
pertandingan harus dimaksimalkan skuat Emral Abus ini agar terhindar
dari degradasi. Target tidak degradasi adalah target paling realistis
untuk tim yang dijuluki Los Galacticos Indonesia. Miris!
Logo Liga 2. Akankah Persib di dalamnya? (bola.com)
Namun,
seandainya ternyata nasib membawa Persib degradasi maka tentu itu akan
menjadi peristiwa yang sangat besar di jagat sepakbola tanah air. Meski
ini adalah hal biasa dalam sepakbola, namun ketika yang terdegradasinya
adalah tim sekelas Persib tentu ini adalah peristiwa yang menghebohkan.
Ini yang akan terjadi jika Persib degradasi ke Liga 2;
Pertama,
Liga 1 akan berkurang nilai jualnya. Mau tidak mau, suka tidak suka,
Persib adalah tim yang memiliki brand dengan nilai jual tinggi. Persib
adalah tim besar, legendaris, sarat sejarah dan prestasi dan memiliki
basis masa terbesar di Indonesia, itu semua adalah nilai jual yang
sangat besar dalam dunia bisnis. Bagi televisi nama Persib adalah
jaminan dari sebuah rating tinggi.
Kedua,
jika Persib turun kasta ke Liga 2 maka tidak akan ada lagi Laga El
Classico di Liga 1. Selama ini Liga 1 selalu dipanaskan dengan laga seru
bertajuk Duel Klasik antara Persib lawan Persija. Duel ini tidak saja
panas tapi juga sarat emosi di dalam maupun di luar lapangan yang
melibatkan supporter kedua tim. Perseteruan ini malah menimbulkan
korban jiwa di kedua belah pihak. Nah, kalau Persib degradasi ke Liga 2,
siapa lawan siapa yang pantas menyandang gelar Duel El Classico?
Ketiga,
jika Persib degradasi ke Liga 2 maka secara otomatis Liga 2 ‘naik
derajat’. Liga 2 seakan ketiban durian runtuh, sebab yang turun adalah
Persib. Sebuah tim dengan nama besar, dipenuhi pemain bintang yang
semuanya telah memiliki ‘nama’. Semua media baik cetak maupun
elektronik, dalam ataupun luar negeri pasti akan ‘mengikuti’ kemana pun
Persib pergi. Persib adalah sumber berita yang tidak pernah habis.
Keempat,
Liga 2 akan disiarkan secara live terutama pertandingan Persib Bandung.
Jika selama ini Liga 2 jarang atau bahkan tidak disiarkan karena
dianggap kurang menjual maka ketika Persib degradasi Liga 2 akan sering
disiarkan Live, karena ada Persib-nya. Kenapa? Sekali lagi ini masalah
nilai jual dalam bisnis.
Ingatlah, bagaimana saat Piala Presiden
2015 stasiun NET.TV konon mendapatkan keuntungan yang luar biasa dari
laga Final antara Persib dan Sriwijaya FC. Dilansir Maungbandung.com,
26/9/017, rating laga final tersebut adalah yang tertinggi yang pernah
dialami stasiun tv, mengalahkan acara-acara popular semisal talkshow,
sinetron, dll. Kita juga bisa ingat, bagaimana sebuah stasiun televisi
hampir membatalkan hak siarnya dalam Turnamen Piala Gubernur Kaltim
hanya karena Persib urung ikut dalam turnamen tersebut.
Persib Bandung, klub dengan nilai jual tertinggi (tribunnews.com)
Ini
jadi bukti bahwa Persib adalah tim yang memiliki nilai jual tinggi.
Laga-laga Persib selalu menempati urutan pertama dalam rating siar.
Jika Persib Degradasi ke Liga 2 bukan tidak mungkin stasiun televisi
akan berlomba untuk mendapatkan hak siarnya.
Ini hanya opini,
khayalan seandainya Persib terdegradasi ke Liga 2. Dan, khayalan ini
bukan tidak mungkin jadi nyata jika Febri dkk. tidak berusaha bangkit
dan segera meraih kemenangan. Kini, semuanya terserah padamu, Sib.
Sumber